Telp : 0811-485171 / SMS : 0811-485171

Produk HERBALIFE adalah MAKANAN !!! BUKAN OBAT .

Thursday, December 18, 2008

MEWASPADAI JABATAN KEKUASAAN

Ketahuilah bahwa diri senantiasa mencintai kemuliaan dan keluhuran melebihi orang lain, sehingga ia senantiasa memilih kepemimpinan dan kekuasaan karena dengan kekuasaan ia memiliki kemampuan untuk memerintah dan mencegah. Memang memiliki kekuasaan adalah suatu tuntutan, namun walau bagaimanapun didalamnya terdapat marabahaya.Paling tidak, sang penguasa bisa lengser dari kekuasaannya, dan yang paling berbabahaya adalah penyalagunaan kekuasaan itu sendiri.
Yang patut disadari oleh manusia yang mencintai kekuasaan adalah bahwa ia hanya akan mengkhayalkan kekuasaan itu sebagai suatu yang agung selama ia belum sukses meraihnya . Namun apabila kekuasaan itu telah dapat diraih, niscaya ia akan merasakannya sebagai suatu yang biasa-biasa saja, sehingga ia akan menginginkan kedudukan yang lebih tinggi dari pada sebelumnya, dan seterusnya. Ingat bahwa kenikmatan akan menghilang, sedangkan dosa dan bahaya yang mengancam jiwa dan agama agama akan senantiasa ada. Berpkir mengenai hal ini adalah adalah obat dalam upaya mengendalikan ambisi kekuasaan.

Dalam sebuah hadis marfu' yang diriwayatkan dari abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Nabi Shallallahu Alaihi wasallam bersabda :
" Celakalah para pemimpin, celakalah para urafa', celakalah orang-orang yang mendapat kepercayaan. pada hari kiamat manusia sungguh sangat menginginkan agar mereka digantung dengan jalinan rambut mereka pada tsuraya ( bintang kartika ) sehingga berayun diantara langit dan bumi tanpa berbuat apa-apa".

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abi Dzarr, ia berkata :
" Saya bertanya : Ya Rasulallah, apakah engkau tidak mengangkatku sebagai pengawal ? Abi Dzarr berkata : kemudian Rasulallah bersabda : " Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya kamu itu lemah, sedangkan jabatan Amanah. Pada hari kiamat nanti jabatan itu kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang menerima jabatan dengan haknya dan melaksanakan tugas dengan amanah.


Dikisahkan kembali oleh,

Dwi.s

No comments: